Balada Terbunuhnya Beringin Tua di Pinggir Sebuah Bandar Raya
Beringin tua di pinggir jalan raya
di sebuah ibu kota yang setengah muda
ratusan tahun usianya berdiri
menadah matari memayungi bumi
burung-burung berterbangan menyanyi
di sini rumah mereka, di sini keluarga bahagia
kupu-kupu berkejaran dalam senda guraunya
anak-anak bermain di keteduhan perdunya
Tiba-tiba pagi yang hitam itu datang
gergasi teknologi menyerangnya
dengan kejam membenamkan gigi-gigi besi
sehingga terdengarlah jeritan ngeri
suara Beringin rebah ke bumi
Sampai sekarang, tiap senjakala lembayung petang
dengarlah suara Beringin mengucapkan pesan:
Selamat tinggal,
selamat tinggal awan
Selamat tinggal matahari selamat tinggal bulan
Selamat tinggal kupu-kupu sayang
Selamat tinggal wahai burung-burung bersarang
Selamat tinggal anak-anak bermain riang
Namaku Beringin pohon tua yang terbuang
dimusuhi oleh rancangan bernama Pembangunan
Usman Awang
Mingguan Bumi, 6 November 1982.
Comments
Post a Comment